Kamis, 31 Oktober 2013

pengertian,sikap,langkah-langkah,tujan metode ilmiah



Pengertian,tujuan,sikap,langkah-langkah metode ilmiah
Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen.

Tujuan METODE ILMIAH itu sendiri adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.secara luas di simpulkan bahwa tujuan metode ilmiah yaitu:
1. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
2. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
3. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
SIKAP ILMIAH
            Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An  attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation” .
            Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu  komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain  kecendrungan individu  untuk bertindak atau berprilaku  dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
1. Sikap ingin tahu                 : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia berusaha mengetahuinya. senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa.
2. Sikap kritis             :  Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan. 
3. Sikap obyektif                     : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri.
4. Sikap ingin menemukan :  Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru.


5. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya.
6. Sikap tekun             : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7. Sikap terbuka                      : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negative terhadap pendapatnya.
Lebih rinci Diederich mengidentifikasikan 20 komponen sikap ilmiah:
a.  Selalu meragukan sesuatu.
b.  Percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah.
c.  Selalu menginginkan adanya verifikasi eksprimental.
d.  Tekun
e.  Suka pada sesuatu yang baru.
f.  Mudah mengubah pendapat atau opini.
g.  Loyal terhadap kebenaran.
h.  Objektif
i.   Enggan mempercayai takhyul.
j.   Menyukai penjelasan ilmiah.
k.  Selalu berusaha melengkapi penegathuan yang dimilikinya.
l.   Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.
m. Dapat membedakan antara hipotesis dan solusi.
n.  Menyadari perlunya asumsi.
o.  Pendapatnya bersifat fundamental.
p.  Menghargai struktur teoritis
q.  Menghargai kuantifikasi
r. Dapat menerima pengertian kebolehjadian dan,
s. Dapat menerima pengertian generalisasi

Langkah-langkah pada metode ilmiah antara lain:
  1. Memilih dan mendefinisikan masalah
  2. Survey terhadap data yang tersedia
  3. Memformulasikan hipotesa
  4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
  5. Mengumpulkan data primer
  6. Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
  7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
  8. Membuat laporan
LANGKAH-LANGKAH METODE PENULISAN  ILMIAH :
1.    Masalah: berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
2.    Rumusan masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
3.    Pengajuan hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
4.    Metode/strategi pendekatan penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
5.    Menyusun instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian.
6.    Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.
7.    Simpulan: Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.

Sumber :


Senin, 21 Oktober 2013

Karangan ilmiah,semi ilmiah dan non ilmiah



Karangan ilmiah,semi ilmiah dan non ilmiah

1. Karangan Ilmiah
Menurut Brotowidjoyo, karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.

2. Karangan Semi Ilmiah

Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

3. Karangan Non Ilmiah

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Macam – macam Karya Ilmiah:
a. Karya Ilmiah Pendidikan
Karya Ilmiah pendidikan digunakan untuk tugas meresume pelajaran, serta persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan, karya ilmiah terdiri dari :
1. Paper ( Karya Tulis)
2. Pra Skripsi
3. Skripsi yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
4. Thesis yaitu karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
5. Disertasi yaitu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.

b. Karya Ilmiah Penelitian
Karya ilmiah penelitian terdiri dari:
1. Makalah seminar
2. Laporan hasil penelitian
3. Jurnal Penelitian
Macam-macam Karya Non Ilmiah :
  • Cerpen. Suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.
  • Dongeng. Merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, diakhir cerita biasanya mengandung pesan moral.
  • Roman. Adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya melukisnya perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
  • Novel. Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita.
  • Drama. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.

Macam - macam

 

  1. Artikel.
  2. Editorial.
  3. Opini. 
  4. Feuture.
  5. Reportase.
  6. Manga.
Sifat Karangan Ilmiah
  1. Mengetengahkan masalah dalam bidang/cabang ilmu tertentu,
  2. Mengetengahkan suatu persoalan secara utuh, yang meliputi bagian pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup,
  3. Objektif, tidak memihak kepada seseorang atau sekelompok orang tertentu,
  4. Persoalan yang diketengahkan dibahas secara rasional, tidak emosional,
  5. Pengutaraan pendapat selalu didukung oleh fakta, dan
  6. Alur pemaparan sistematik dan runtut.

Sifat Karangan Semi Ilmiah
  1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
  2. Fakta yang disimpulkan subjektif
  3. Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
  4. Tidak memuat hipotesis
  5. Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
  6. Bersifat imajinatif
  7. Situasi didramatisir, dan
  8. Bersifat persuatif

Sifat Karangan Non Ilmiah
  1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
  2. Fakta yang disimpulkan subjektif
  3. Gaya bahasa formal dan popular
  4. Mementingkan diri penulis
  5. Melebih-lebihkan sesuatu
  6. Usulan-suslan bersifat argumentif
  7. Bersifat persuasif
Bentuk Karangan
Karanga ilmiah, karangan semi ilmiah dan karangan non ilmiah masing-masing memiliki bentuk karangan sendiri berikut bentuk dan golongannya masing :
Bentuk Karangan Ilmiah
  • Makalah
  • Laporan
  • Skripsi
  • Tesis 
  • Disertasi


Bentuk Karangan Semi Ilmiah
  • Artikel
  • Editorial
  • Opini
  • Feuture
  • Reportase

Bentuk Karangan Non Ilmiah
  • Anekdot
  • Opini
  • Dongeng
  • Hikayat
  • Cerpen
  • Novel
  • Roman
  • Naskah Drama
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu :
  1. Sistematis;
  2. Objektif;
  3. Cermat, tepat, dan benar;
  4. Logis;
  5. Tidak persuasif;
  6. Tidak argumentatif;
  7. Tidak emotif;
  8. Tidak melebih-lebihkan sesuatu;
  9. Menggunakan istilah spesifik yang berlaku khusus.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :
  1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
  2. Fakta yang disimpulkan subjektif;
  3. Gaya bahasa formal dan popular;
  4. Mementingkan diri penulis;
  5. Melebih-lebihkan sesuatu;
  6. Usulan-usulan bersifat argumentative; dan
  7. Bersifat persuasive.
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :
  1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
  2. Fakta yang disimpulkan subyektif;
  3. Gaya bahasa konotatif dan populer;
  4. Tidak memuat hipotesis;
  5. Penyajian dibarengi dengan sejarah;
  6. Bersifat imajinatif;
  7. Situasi didramatisir;
  8. Bersifat persuasif;
  9. Tanpa dukungan bukti.



Jumat, 04 Oktober 2013

DEDUKTIF DAN INDUKTIF



Cara berpikir Deduktif
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum,yang kebenaran nya telah diketahui atau diyakini,dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Cara berpikir Induktif
Penalaran induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.

Jenis berpikir deduktif
·         Silogisme alternative adalah jenis silogisme alternatif disebut dengan silogisme disjungtif,karena proposisi mayor nya mrupakan sebuah proporsi alternative,yaitu proporsi yang mengandung pilihan.
·         Entimem adalah penalaran deduksi  secara langsung.
Jenis berpikir induktif
·         Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak belakang dari sejumlah fenomena individual untuk menurukan suatu inferensi yang bersifat umum atau yang mencakup semua fenomena-fenomena itu.
·         Analogi induktif adalah proses penalaran dari suatu fenomena menuju fenomena lain yang sejenis kemudian disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada fenomena yang pertama akan terjadijuga pada fenomena yang lain.
·         Kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan,hubungan sebab-akibat (hubungan kausal) dapat berupa sebab yang sampai kepada kesimpilan yang merupakan akibat atau sebaliknya.